Sesungguhnya zakat merupakan perkara penting dalam agama Islam
sebagaimana sholat 5 waktu. Oleh karena itu, Allah SWT sering mengiringi
penyebutan zakat dalam Al-Qur’an dengan sholat agar kita tidak hanya
memperhatikan hak Allah saja, akan tetapi juga memperhatikan hak sesama.
Saat ini kesadaran kaum muslimin untuk menunaikan zakat
sangatlah kurang. Di antara mereka menganggap remeh rukun Islam yang satu ini.
Ada yang sudah terlampaui kaya, namun masih enggan menunaikannya karena rasa
bahkil dan takut hartanya akan berkurang. Padahal dibalik syari’at zakat
terdapat faedah dan hikmah yang begitu besar, yang dapat dirasakan oleh
individu maupun masyarakat. Di antara faedah dan hikmah zakat:
1. Menyempurnakan keislaman seorang hamba. Zakat merupakan
bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila seseorang melakukannya, maka
keislamannya akan menjadi sempurna. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan suatu
tujuan atau hikmah yang amat agung dan setiap muslim pasti selalu berusaha agar
keislamannya menjadi sempurna.
2. Menunjukkan benarnya iman seseorang. Sesungguhnya harta
adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh jiwa. Sesuatu yang dicintai itu
tidaklah dikeluarkan kecuali dengan mengharap balasan yang semisal atau bahkan
lebih dari yang dikeluarkan. Oleh karena itu, zakat disebut juga shodaqoh (yang berasal dari kata shidiq yang berarti benar atau jujur) karena
zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) yang
mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya tersebut.
3. Membuat keimanan seseorang menjadi sempurna. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai
dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45). Wahai saudaraku, sebagaimana
engkau mencintai jika ada saudaramu meringankan kesusahanmu, begitu juga
seharusnya engkau suka untuk meringankan kesusahan saudaramu. Maka pemberian
seperti ini merupakan tanda kesempurnaan iman Anda.
4. Sebab masuk surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
di surga terdapat kamar yang luarnya dapat terlihat dari dalamnya dan dalamnya
dapat terlihat dari luarnya.” Kemudian ada seorang badui berdiri lantas
bertanya, “Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,
“Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di antaranya lewat zakat, pen), rajin berpuasa, shalat karena
Allah di malam hari di saat manusia sedang terlelap tidur.” (HR.
Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Setiap kita tentu saja ingin masuk surga.
5. Menjadikan masyarakat Islam seperti keluarga besar (satu
kesatuan). Karena dengan zakat, berarti yang kaya menolong yang miskin dan
orang yang berkecukupan akan menolong orang yang kesulitan. Akhirnya setiap
orang merasa seperti satu saudara. Allah Ta’ala berfirman, “Dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al
Qoshosh: 77)
6. Memadamkan kemarahan orang miskin. Terkadang orang miskin
menjadi marah karena melihat orang kaya hidup mewah. Orang kaya dapat memakai
kendaraan yang dia suka (dengan berganti-ganti) atau tinggal di rumah mana saja
yang dia mau. Tidak
ragu lagi, pasti akan timbul sesuatu (kemarahan, -pen) pada hati orang miskin.
Apabila orang kaya berderma pada mereka, maka padamlah kemarahan tersebut.
Mereka akan mengatakan,”Saudara-saudara kami ini mengetahui kami berada dalam
kesusahan”. Maka orang miskin tersebut akan suka dan timbul rasa cinta kepada
orang kaya yang berderma tadi.
7. Menghalangi berbagai bentuk pencurian, pemaksaan, dan
perampasan. Karena dengan zakat, sebagian kebutuhan orang yang hidupnya dalam
kemiskinan sudah terpenuhi, sehingga hal ini menghalangi mereka untuk merampas
harta orang-orang kaya atau berbuat jahat kepada mereka.
8. Menyelamatkan seseorang dari panasnya hari kiamat. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallambersabda, “Setiap orang akan berada di
naungan amalan sedekahnya hingga ia mendapatkan keputusan di tengah-tengah
manusia.” (HR. Ahmad 4/147. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa sanad hadits tersebut shahih).
9. Seseorang akan lebih mengenal hukum dan aturan Allah. Karena
ia tidaklah menunaikan zakat sampai ia mengetahui hukum zakat dan keadaan
hartanya. Juga ia pasti telah mengetahui nishob zakat tersebut dan orang yang
berhak menerimanya serta hal-hal lain yang urgent diketahui.
10. Menambah harta. Terkadang Allah membuka pintu rizki dari
harta yang dizakati. Sebagaimana terdapat dalam hadits yang artinya, ”Sedekah
tidaklah mengurangi harta” (HR. Muslim no. 2558).
11. Merupakan sebab turunnya banyak kebaikan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah
suatu kaum enggan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka,
melainkan mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan dari langit. Sekiranya
bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan.”
(HR. Ibnu Majah no. 4019. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
12. Zakat akan meredam murka Allah. Sebagaimana disebutkan dalam
hadits, “Sedekah
itu dapat memamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek”
(HR. Tirmidzi no. 664. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan
ghorib dari sisi ini)
13. Dosa akan terampuni. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sedekah itu akan memadamkan dosa
sebagaimana air dapat memadamkan api.” (HR. Tirmidzi no. 614. Abu
Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Sumber: dompetdhuafa.org
Posting Komentar